LAPORAN PRA MEMBACA
Judul buku : Inspirasi JK
Pengarang : Jusuf Kalla Penerbit, tahun terbit : Noura Book Publishing, 2013 Jenis buku : Nonfiksi (buku biografi) Tebal buku : + 294 |
PERTANYAAN SEBELUM MEMBACA
|
Manfaat apa yang diperoleh dari membaca buku ini?
|
Buku ini lebih diperuntukkan untuk siapa?
|
Apakah buku ini bisa dibaca oleh semua kalangan?
|
Kata-kata yang digunakan dalam buku ini menggunakan Bahasa baku/Bahasa sehari-hari?
|
Apakah inspirasi JK bisa diterapkan di Indonesia?
|
Apakah inspirasi JK dapat di mengerti oleh semua kalangan?
|
Kelebihan apa yang dimiliki oleh buku ini?
|
LAPORAN HARIAN MEMBACA
Judul buku : Inspirasi JK
Pengarang : Jusuf Kalla Penerbit, tahun terbit : Noura Book Publishing, 2013 Jenis buku : Nonfiksi (buku biografi) Tebal buku : + 294 | ||||
No.
|
No. Hari,
Tanggal |
Halaman/
Bab yangdibaca |
Informasi Penting
|
Pertanyaan/
Tanggapan |
1.
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
i-ix
|
Bagian ini berisi tentang informasi buku seperti judul, pengarang, tebal, penerbit, tahun penerbit. Di dalam kata pengantar, buku bisa di baca oleh semua kalangan karena buku ini memuat berbagai macam teori atau pendapat JK mengenai permasalahan yang ada di Indonesia
| |
2.
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
1-7
|
Jusuf Kalla adalah seorang wakil presiden pada masa periode (2004-2009). Pada masa jabatannya itu ia mengalami banyak masalah yang ia hadapi, seperti kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Saat ia menyusuri jalan-jalan padat di Daerah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, ia melihat kemacetan di kir-kanan jalan. Seorang teman bercerita kepada Jusuf Kalla bahwa setiap hari harus melewati macetnya Jakarta padahal ia sudah berangkat subuh (04.45) dengan mengendarai mobil dan sampai di kantornya pukul 07.45. Teman ini menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam di dalam mobil akibat kemacetan di jalan Jakarta. Ketika sampai di rumah hanya tertinggal rasa lelah akibat kemacetan di jalan. Tak kurang dari enam triliun rupiah terbuang percuma per tahun di Jakarta karena warga terhadang macet. Kebijakan 3 in 1 itu tetap penting. Begitu pula pajak progresif untuk mobil, truk, bus, dan seterusnya
| |
3.
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Setiap gubernur di Jakarta berupaya membangun infrstruktur. Almarhum Ali Sadikin sudah mencita-citakan pembangunan MRT, Fauzi Bowo berhasil mewujudkan busway dan membatalkan pembangunan monorel. Jokowi sedang merealisasikan proyek monorel yang bertahun-tahun tertunda. Monorel adalah pilihan yang cepat dan tepat, monorel tidak perlu mengurani luas jalan seperti busway. Jakarta sedang mengalami banyak masalah seperti kemacetan dan banjir, banyak wacana yang mengatakan bahwa Ibu Kota harus dipindahkan agar kemacetan dan banjir berkurang. Mengatasi masalah kemacetan dan banjir dapat diselesaikan dengan memperbaiki masalah infrastruktur.
|
.
| |
4
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Tahun 2010 terjadi ledakan gas terbesar, banyak pihak yang meyalahkan program konversi minyak tanah ke gas Padahal ini merupakan masalah gas keseluruhan sehingga pertamina harus melakukan kualiti control yang lebih ketat. Untuk itu, policy ekonominya harus diperbaiki dengan cara menurunkan disparitas harga, perlu sosialisasi tentang cara pemakaian yang benar, serta prosedur keselamatan jika terjadi kebocoran. Jika terjadi ledakan, Gas elpiji hanya mengakibatkan jendela hancur sedangkan minyak tanah mengakitbatkan apinya menyebar kemana-mana dan menghanguskan satu kampung. Masyarakat harus diajari cara memakain gas yang benar dan polisi harus melakukan pengecekan terhadap gas yang illegal maupun legal.
| ||
6
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Dulu, waktu bom Bali, semua orang mengatakan, “Habislah pariwisata kita. Akan dibutuhkan waktu dua tahun me-recovery Bali.” Yang terjadi adalah dari 6.000 turis turun menjadi 2.000 turis perhari. Kalau selama dua tahun ini terjadi maka dapat mematikan pariwisata kita. Kita harus mengetahui apa saja yang menjadi permasalahan sehingga ke depannya banyak turis yang ingin datang ke Bali. Yang pertama, kita harus memperketat keamanan seperti Institusi Kepolisian/Tentara, yang kedua adalah membuat tim public relation agar perkembangan informasi tentang suatu pariwisata dapat berkembang secara luas.
| ||
7
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Kita bisa menyelesaikan suatu masalah selagi ada kemauan. Namun, tidak mungkin kita menyelesaikan suatu masalah tanpa kemampuan. Jadi, ada dua hal yang menjadi sumber penyakit bangsa ini; birokrasi yang terlalu gemuk dan subsidi terlalu besar. Oleh karena itu, 60 persen APBN kita jatuhnya ke anggaran rutin, lalu 20 persen larinya ke subsidi. Kita harus mengambil timing yang tepat dengan sebuah keberanian. Setiap pemimpin harus lebih tegas dan cermat dalam menangani semua masalah secara serius dan cermat. Jangankan ‘pembiaran’ makin subur sebab kepercayaan rakyat harus dijaga seutuh-utuhnya. Jangan sampai ada rakyat yang ditinggalkan dan tidak diayomi.
| ||
8
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Selama ini kehidupan beragama di Indonesia cukup berjalan lancar dan damai. Akan tetapi setiap negara pasti tetap aka nada masalah dalam beragama ataupun kepercayaan. Seperti contohnya dalam rumah ibadah, di Eropa dan di Amerika banyak rumah ibadah dijual karena tidak ada lagi jamaahnya dan akhirnya dijadikan sebagai tempat komersial, ruko, malah dibeli agama lain untuk dijadikan sebagai rumah ibadah. Selain itu juga toleransi antar umat beragama sekarang sudah berkurang, banyak masyarakat yang hanya peduli terhadap dirinya sendiri. Kita boleh berbeda pendapat, kita boleh berbeda pandangan, tetapi kta tidak boleh memotong silahturahmi di antara kita dan harus saling menghormati satu sama lain.
| ||
9
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Persoalan listrik memanglah sangat vital karena tidak memiliki substitusi. Begitu pula dengan listrik yang padam, semuanya akan macet. Pulau Jawa mungkin hanya sedikit yang merasakan bagaimana mati listrik sedangkan di luar Pulau Jawa sudah sering merasakan yang namanya listrik padam. Untuk itu pemerintah harus segera memperbaiki dan menambah PLN agar krisis listrik dapat di minimalisasikan.
| ||
10
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Situasi perekonomian Indonesia pada semester kedua 2013 sedang dalam situasi yang mencemaskan pelaku pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah selama beberapa pecan terus mengalami penurunan. Bahkan sempat menyentuh titik terendah dibawah level 4.000. Terlihat beberapa kali pemerintah melakukan pertemuan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi Indonesia dan pelaku pasarpun tidak mendapat respon yang baik dari pasar. Pemerintah harus memperbaiki fundamental perekonomian yang sedang berada di angka negatif dan setiap uang yang keluar harus ada alasannya sehingga pemerintah tau berapa biaya yang dikeluarkan dan untuk apa biaya itu dikeluarkan.
| ||
11
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Menjadi seorang pengusaha, tidak ada relevasinya dengan pendidikan. Belum tentu mereka yang kuliah di Fakultas Ekonomi akan menjadi seorang pengusaha. Seorang pengusaha dibentuk oleh lingkungannya. Lingkunganlah yang mengarahkannya untuk menjadi pengusaha. Bisa jadi, ia lahirdi tengah keluarga pengusaha. Bisa juga karena banyak bergaul dengan pengusaha atau keadaanlah yang memaksanya untuk menjadi pengusaha. Jadi mereka yang sudah dibentuk oleh budaya mahar yang tinggi sehingga harus bekerja keras untuk bisa memenuhi hal tersebut. Orang Bugis adalah bangsa perantau, yang maju dalam berusaha.
| ||
12
|
Sabtu, 21 Oktober 2017
|
Harga pasar saat ini tidak fair sehingga membuat Jusuf Kalla menolak untuk mengikuti ekonomi pasar. Jika kita mengikuti ekonomi pasar maka bisa mematikan para pedagang yang ada di Indonesia, negara maju menjadi price maker sedangkan negara berkembang menjadi price taker. Jika negara Indonesia mengikuti ekonomi pasar maka peran negara dalam mengatur ekonomi akan hilang dan kesejahteraan rakyat akan berkurang dan bahkan hilang. Keutuhan NKRI tidak hanya bergantung pada stabilitas politik, tetapi juga pada stabilitas semua sisi, terutama stabilitas ekonomi.
|
LAPORAN PASCA MEMBACA
Judul buku : Inspirasi JK
Pengarang : Jusuf Kalla Penerbit, tahun terbit : Noura Book Publishing, 2013 Jenis buku : Nonfiksi (buku biografi) Tebal buku : + 294 | |
Rangkuman
|
Jusuf Kalla adalah seorang wakil presiden pada masa periode (2004-2009). Pada masa jabatannya itu ia mengalami banyak masalah yang ia hadapi, seperti kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Saat ia menyusuri jalan-jalan padat di Daerah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, ia melihat kemacetan di kir-kanan jalan. Seorang teman bercerita kepada Jusuf Kalla bahwa setiap hari harus melewati macetnya Jakarta padahal ia sudah berangkat subuh (04.45) dengan mengendarai mobil dan sampai di kantornya pukul 07.45. Teman ini menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam di dalam mobil akibat kemacetan di jalan Jakarta. Ketika sampai di rumah hanya tertinggal rasa lelah akibat kemacetan di jalan. Tak kurang dari enam triliun rupiah terbuang percuma per tahun di Jakarta karena warga terhadang macet. Dulu, satu keluarga mempu diangkut dengan satu mobil untuk dipakai ayah, ibu, serta bisa pula dipakai untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Kebijakan 3 in 1 itu tetap penting. Begitu pula pajak progresif untuk mobil, dll.
Setiap gubernur di Jakarta berupaya membangun infrstruktur. Almarhum Ali Sadikin sudah mencita-citakan pembangunan MRT, Fauzi Bowo berhasil mewujudkan busway dan membatalkan pembangunan monorel. Jokowi sedang merealisasikan proyek monorel yang bertahun-tahun tertunda. Monorel adalah pilihan yang cepat dan tepat, monorel tidak perlu mengurani luas jalan seperti busway. Jakarta sedang mengalami banyak masalah seperti kemacetan dan banjir, banyak wacana yang mengatakan bahwa Ibu Kota harus dipindahkan agar kemacetan dan banjir berkurang. Mengatasi masalah kemacetan dan banjir dapat diselesaikan dengan memperbaiki masalah infrastruktur.
Tahun 2010 terjadi ledakan gas terbesar, banyak pihak yang meyalahkan program konversi minyak tanah. Padahal ini merupakan masalah gas keseluruhan sehingga pertamina harus melakukan kualiti kontrol yang lebih ketat. Untuk itu, policy ekonominya harus diperbaiki dengan cara menurunkan disparitas harga, perlu sosialisasi tentang cara pemakaian yang benar, serta prosedur keselamatan jika terjadi kebocoran. Baik pemakaian minyak tanah/gas elpiji. Jika terjadi ledakan, Gas elpiji hanya mengakibatkan jendela hancur sedangkan minyak tanah mengakitbatkan apinya menyebar kemana-mana dan menghanguskan satu kampung. Masyarakat harus diajari cara memakain gas yang benar dan polisi harus melakukan pengecekan terhadap gas yang illegal maupun legal.
Dulu, waktu bom Bali, semua orang mengatakan, “Habislah pariwisata kita. Akan dibutuhkan waktu dua tahun me-recovery Bali.” Yang terjadi adalah dari 6.000 turis turun menjadi 2.000 turis perhari. Kalau selama dua tahun ini terjadi maka dapat mematikan pariwisata kita. Kita harus mengetahui apa saja yang menjadi permasalahan sehingga ke depannya banyak turis yang ingin datang ke Bali. Yang pertama, kita harus memperketat keamanan seperti Institusi Kepolisian/Tentara, yang kedua adalah membuat tim public relation agar perkembangan informasi tentang suatu pariwisata dapat berkembang secara luas.
Kita bisa menyelesaikan suatu masalah selagi ada kemauan. Namun, tidak mungkin kita menyelesaikan suatu masalah tanpa kemampuan. Jadi, ada dua hal yang menjadi sumber penyakit bangsa ini; birokrasi yang terlalu gemuk dan subsidi terlalu besar. Oleh karena itu, 60 persen APBN kita jatuhnya ke anggaran rutin, lalu 20 persen larinya ke subsidi. Kita harus mengambil timing yang tepat dengan sebuah keberanian. Setiap pemimpin harus lebih tegas dan cermat dalam menangani semua masalah secara serius dan cermat. Jangankan ‘pembiaran’ makin subur sebab kepercayaan rakyat harus dijaga seutuh-utuhnya. Jangan sampai ada rakyat yang ditinggalkan dan tidak diayomi.
Selama ini kehidupan beragama di Indonesia cukup berjalan lancar dan damai. Akan tetapi setiap negara pasti tetap aka nada masalah dalam beragama ataupun kepercayaan. Seperti contohnya dalam rumah ibadah, di Eropa dan di Amerika banyak rumah ibadah dijual karena tidak ada lagi jamaahnya dan akhirnya dijadikan sebagai tempat komersial, ruko, malah dibeli agama lain untuk dijadikan sebagai rumah ibadah. Selain itu juga toleransi antar umat beragama sekarang sudah berkurang, banyak masyarakat yang hanya peduli terhadap dirinya sendiri. Kita boleh berbeda pendapat, kita boleh berbeda pandangan, tetapi kita tidak boleh memotong silahturahmi di antara kita dan harus saling menghormati satu sama lain.
Persoalan listrik memanglah sangat vital karena tidak memiliki substitusi. Begitu pula dengan listrik yang padam, semuanya akan macet. Pulau Jawa mungkin hanya sedikit yang merasakan bagaimana mati listrik sedangkan di luar Pulau Jawa sudah sering merasakan yang namanya listrik padam. Untuk itu pemerintah harus segera memperbaiki dan menambah PLN agar krisis listrik dapat di minimalisasikan.
Situasi perekonomian Indonesia pada semester kedua 2013 sedang dalam situasi yang mencemaskan pelaku pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah selama beberapa pecan terus mengalami penurunan. Bahkan sempat menyentuh titik terendah dibawah level 4.000. Terlihat beberapa kali pemerintah melakukan pertemuan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi Indonesia dan pelaku pasarpun tidak mendapat respon yang baik dari pasar. Pemerintah harus memperbaiki fundamental perekonomian yang sedang berada di angka negatif dan setiap uang yang keluar harus ada alasannya sehingga pemerintah tau berapa biaya yang dikeluarkan dan untuk apa biaya itu dikeluarkan.
Menjadi seorang pengusaha, tidak ada relevasinya dengan pendidikan. Belum tentu mereka yang kuliah di Fakultas Ekonomi akan menjadi seorang pengusaha. Seorang pengusaha dibentuk oleh lingkungannya. Lingkunganlah yang mengarahkannya untuk menjadi pengusaha. Bisa jadi, ia lahirdi tengah keluarga pengusaha. Bisa juga karena banyak bergaul dengan pengusaha atau keadaanlah yang memaksanya untuk menjadi pengusaha. Jadi mereka yang sudah dibentuk oleh budaya mahar yang tinggi sehingga harus bekerja keras untuk bisa memenuhi hal tersebut. Orang Bugis adalah bangsa perantau, yang maju dalam berusaha.
Harga pasar saat ini tidak fair sehingga membuat Jusuf Kalla menolak untuk mengikuti ekonomi pasar. Jika kita mengikuti ekonomi pasar maka bisa mematikan para pedagang yang ada di Indonesia, negara maju menjadi price maker sedangkan negara berkembang menjadi price taker. Jika negara Indonesia mengikuti ekonomi pasar maka peran negara dalam mengatur ekonomi akan hilang dan kesejahteraan rakyat akan berkurang dan bahkan hilang. Keutuhan NKRI tidak hanya bergantung pada stabilitas politik, tetapi juga pada stabilitas semua sisi, terutama stabilitas ekonomi.
|
Mengetahui,
Orangtua/Wali Guru B.Indonesia